Heboh Peragaan Versi Batik Di Jalanan Kota Malang

Puluhan versi berlenggak-lenggok di persimpangan Jalan Ciliwung, Kota Malang. Layaknya di catwalk, mereka memeragakan pakaian bermotif batik. Aksi versi jalanan ini menarik perhatian para pengguna jalan. Pertunjukan fashion street bernuansa "All About Batik on the Road" itu diselenggarakan untuk memperingati Hari Batik Nasional.


"Kami ingin memberikan aneka motif batik orisinil Malang," kata perajin batik asal Celaket, Hanan Jalil, Kamis, 2 Oktober 2014. Para model tersebut mengambil waktu saat lampu lalu lintas sedang menyala merah untuk berlenggak-lenggok. Hanan berharap peragaan pakaian berbahan dasar kain batik itu membangkitkan warga Malang untuk menyayangi batik, utamanya batik tulis celaket.

Batik tulis celaket, kata beliau, memiliki kekhasan dari sisi motif. Motif yang diunggulkan bercorak dedaunan, mencakup daun puring dan daun anggrek. Motif yang lain adalah benda cagar budaya, yakni Tugu Malang dan kepala singa.

Pergelaran ini, kata Hanan, bertujuan menarik perhatian anak muda terhadap batik. Batik celaket sendiri pun bisa menjadi andalan untuk menyedot wisatawan. Pelancong mampu belanja kain batik sekaligus belajar membatik. Ia berharap batik celaket menjadi produk unggulan Kota Malang selain kuliner.

Ketua Jurusan Tekstil Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Kota Malang, Romdhani, mengatakan turis mancanegara lebih terpesona mengoleksi kain berbahan pewarna alami. Selain lebih lembut, kain itu juga ramah lingkungan. "Harga kain batik dengan pewarna alami lebih mahal," katanya.

Bahan pewarna alami batik berasal dari daun dan kulit kayu. Warna hijau berasal dari perasan daun suji, adapun warna coklat dari kulit pohon jati. Menurut beliau, kain batik tulis lebih disenangi meski harganya lebih mahal dibanding kain batik printing.
Sumber http://modelbajubatikk.blogspot.com/
LihatTutupKomentar