Mengenal Batik Motif Histologi Bikinan Mahasiswa Fku Ugm

Mahasiswa UGM, Yogjakarta sekarang mengakibatkan kreasi baru. Sejumlah motif batik yang ada di pasaran ketika ini mungkin sebagian besar sudah dipahami oleh penduduk , utamanya penggemar dan pengoleksi batik.


Namun, batik bermotif jaringan tubuh makhluk hidup, mampu terbilang selaku hal gres yang pastinya belum dikenali secara umum.

Kumahargyan, begitulah nama batik yang satu ini disebut. Batik karya mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Umum (FKU) UGM ini mengusung tema jaringan badan (histologi) yang dituangkan dalam warna yang mempesona pula, seperti dilansir Tribun News.

Kreasi batik ini pasti berlawanan dengan batik kontemporer kebanyakan yang selama ini dimengerti penduduk .

Untuk lebih memperhatikan dan mencermati pola gambar yang secara struktural terlukis pada batik ini, hanya bisa dilihat keindahan polanya lewat kacamata mikroskopik.

Adalah Amalia Rani Setyawati, Suci Ardini Widyaningsih, Nisa Karima, Nurulita Ainun Alma, dan Hilda Dwi Mahardiani yang bikin kreasi batik ini.

Ide membuat kreasi batik histologi ini mengirim kelimanya menjangkau dana DIKTI tahun 2013 dalam Program Kretifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K).

“Kami menentukan gambar jaringan tubuh makhluk hidup sebab memang belum ada yang memakainya selaku motif batik. Selain itu jaringan tubuh memiliki bentuk yang elok sehingga cocok dituangkan menjadi motif batik,” terperinci Nisa kepada wartawan, Jumat (27/6/2014).

Ia mengisahkan, wangsit awal pembuatan batik bermotif jaringan badan ini bermula dikala dirinya dan keempat rekannya mempelajari histologi di semester permulaan perkuliahan.

Sang dosen menerangkan perihal aneka macam struktur jaringan tubuh, salah satunya alat penyaring darah di ginjal atau ginjal glumerulus.

“Waktu itu dijelaskan struktur ginjal glumerulus, kami lihat bentuknya memang indah, kemudian dosen juga sempat berkata struktur ginjal tersebut elok jikalau misalnya dituangkan menjadi motif batik. Dari situ kami mulai pengolahan kreasi batik histologi ini,” urainya.

Saat ini, batik Kumahragyan dibuat dalam dua desain, merupakan motif muskuloskeletal dan motif fertilisasi-implantasi dengan berbagai warna.

Motif muskuloskeletal menggambarkan metode pergerakan otot, rangka, dan tulang.

Sedangkan motif fertilisasi-implantasi mencerminkan proses pembuahan dan penempelan janin dalam dinding rahim.

Kumahargyan batik dibentuk dengan berbagai warna yang berlawanan. Untuk motif muskuloskeletal tersedia dalam lima warna ialah ungu aquatic, ungu putih, biru merah, hijau aquatic, dan orange pink.

Sementara motif fertilisasi-implantasi dibikin dua warna yaitu gradasi merah dan gradasi coklat hijau.

“Sebetulnya ada lima rancangan yang kami persiapkan, tetapi sehabis survei ke sobat-teman dekat, dua motif tadi yang paling banyak disuka,” imbuh Nisa.

Rekan Nisa, Hilda, menyertakan batik Kumahargyan sementara diproduksi dalam jumlah terbatas pada setiap warna. Dengan begitu, konsumen tidak perlu merasa khawatir batik yang dipakai yakni pasaran.

Untuk memperolehnya, penduduk bisa melakukan reservasi secara online di akun Facebook (FB) Kumahargyan Batik atau twitter @kumahargyan.

Untuk motif muskuloskeletal dibanderol dengan harga Rp. 145.000 per dua meter. Sedangkan motif fertilisasi-implantasi dihargai Rp. 165.000,- per dua meter.

Batik ini dibuat dengan metode cap semi tulis. Proses produksinya dijalankan secara kemitraan dengan pengrajin batik di daerah Pandak Bantul, Yogyakarta. Dalam bungkus batik juga kami sertakan gosip terkait arti pola histologi dan informasi kesehatan yang lain, peluangnya bisa menunjukkan pendidikan kesehatan pada penduduk ,” paparnya.
LihatTutupKomentar