Mengenal Canting Batik

Canting batik ialah alat untuk menciptakan batik tulis. Hanya dengan cantinglah, batik bisa ditulis. Sedangkan untuk batik cap, memakai alat yang berlawanan. Namun, semuanya sama, alat untuk membatik.

Siapa yang tak mengenal batik. Kain tradisional yang merupakan warisan turun-temurun sejak jaman nenek moyang ini merupakan salah satu pujian yang dimiliki oleh Indonesia. Namun, bila mengatakan batik, sebagian dari kita kadang kala melupakan salah satu komponen penting di dalam pembuatannya. Ya, dalam pengerjaan batik tulis, sebuah alat berjulukan canting memiliki peranan utama sehingga ragam lukisan batik dapat dirasakan dan mempunyai nilai seni tinggi.

Canting batik berasal dari bahasa Jawa yang berarti alat untuk melukis batik. Ia yakni alat yang dipakai untuk menciptakan bahan tulis pada batik. Mudahnya, canting ialah semacam kuas yang digunakan dalam melukis batik. Adapun canting batik sendiri lazimnya yang dibuat dari tembaga dengan pegangan yang yang dibuat dari bambu dengan bobot ringan. Pada bagian ujung tembaga, terdapat apa yang dinamakan cucuk. Cucuk ini yaitu mata pena tempat keluarnya cairan lilin yang dipakai untuk melukis.

Lalu, mengapa para pembatik kerap meniup-niup ujung cucuk ketika sedang melakukan pekerjaan ? Ini dimaksudkan semoga cairan lilin yang digunakan menjadi acuh taacuh sehingga beliau dapat lebih lancer keluar. Selain cucuk, dalam canting terdapat pula bab yang dinamakan nyamplung. Nyamplung terdapat pada bab tengah canting dan berupa oval. Ia memiliki fungsi sebagai penampung cairan lilin yang digunakan.

Nah, adakah yang tahu bahwa bantu-membantu canting sendiri memiliki berbagai macam. Berdasarkan fungsinya, canting batik dibagi menjadi canting rengreng dan canting isen. Rengreng memiliki cucuk tunggal dengan diameter tidak terlampau besar. Fungsinya ialah menciptakan teladan pertama pada kain batik yang akan dibentuk. Sedangkan isen dipakai untuk mengisi bidang alias mengisi pola. Cucuk pada isen ada yang tunggal maupun rangkap.

Di samping itu, ada pula canting yang dibedakan menurut banyaknya cucuk. Ada canting cecekan yang bermata tunggal dan berfungsi membuat titik-titik pada batik. Ada pula canting loron yang bermata dua dan berfungsi untuk membuat garis rangkap. Berturut-turut setelahnya yaitu canting telon bermata tiga untuk membuat teladan segitigacanting prapatan bermata empat untuk menciptakan acuan sisi empat, canting liman dengan mata canting yang membentuk lingkaran, canting byok yang bermata ganjil untuk menciptakan bundar, dan canting galaran yang mempunyai mata berderet dari atas ke bawah.

Berbicara tentang canting tentu tak ada habisnya. Bahkan ada pula canting yang dibedakan menurut ukurannya. Tentu saja masing-masing ukuran yang dimilikinya tersebut memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Pertanyaannya, sebegitu rumitkah tetek bengek percantingan yang dimiliki batik? Jawabannya mampu iya atau tidak. Satu hal yang pasti, segala perlengkapan yang tampakbanyak tersebut menunjukan betapa seni batik bukanlah seni remeh. Ia, jikalau ditelaah secara mendalam, memiliki kedalaman dan teknik yang cukup trenggina.

Demikian isu mempesona ihwal canting batik. Semoga bermanfaat.
Sumber http://modelbajubatikk.blogspot.com/
LihatTutupKomentar