Model Batik Di Fashion Week Paris Dan London

Masih menganggap pakaian tradisional kita selaku sesuatu yang kuno? Jika sekarang kami tunjukkan label-label yang terinspirasi dari motif kain batik dan kain ikat kita pada koleksi terbarunya, apa kamu masih berpendapat yang serupa?
Dengan padu padan yang sempurna dan opsi yang makin stylish, kau pasti akan merasa bangga mengenakan busana dengan komponen tradisional khas Indonesia.

Jika beberapa dari kita menyebutnya kuno, para desainer dunia justru menyebutnya eksotis. Motif, warna dan juga ukiran corak yang unik menawarkan persepsi baru untuk menciptakan sebuah koleksi yang berlainan. Setelah melalui perdebatan yang cukup sengit dengan negara tetangga, kini kain Batik sudah resmi tercatat selaku salah satu aset negara kita. Dengan meroketnya efek ekonomi dari negara-negara di Asia, kini para desainer tengah menjajal mengambil hati klien mempunyai potensi mereka dengan membuat koleksi yang mengandung unsur tradisional dari beberapa negara Asia.

Seperti dikutip dari Fimela, Edward Hutabarat adalah salah satu desainer kita yang memfokuskan diri pada memoderenkan kembali image Batik, dengan membuat pakaian ready to wear yang stylish, dan juga siluet yang terbaru dan tidak kaku. Selain Edo, Julien MacDonald juga tersihir oleh keayuan warna dan motif batik dan menetapkan untuk memasukan bagian motif Batik Mega Mendung pada koleksi Spring 2012.

Pemilihan motif ini bisa kau temukan pada setelan suit, gaun pecahan halter neck, sampai dicetak di atas material transparan. Julien menyertakan gambar naga pada motif batik ini untuk memperbesar aksen oriental pada koleksi yang bekerjsama cukup maskulin. Para selebriti dunia juga terkena deman batik, mirip Jessica Alba yang memakai dress dengan motif batik bendo pada program red carpet, Rachel Bilson memadukan dress batik dengan jaket kulit, dan yang terakhir Drew Barrymore mengenakan tas batik tambal sulam.

Selain Batik, kain ikat juga sedang mulai menanjak kepopulerannya. Dengan teknik gres mirip tubruk warna, dan serat kain yang dibuat lebih ringan dan luwes menciptakan para desainer kita mirip Barli Asmara, label Ikat Indonesia karya Didiet Maulana mulai mencuri perhatian para pecinta fashion tanah air. Label Carven dari Paris memasukan komponen motif kain ikat pada koleksi tas clutch dan juga sepatu dengan material yang serupa. Vanesa Millano juga terlihat terfoto mengenakan sleeveless t-shirt dengan motif ikat yang dipadukan dengan celna pendek dan gladiator sandal untuk menemani ketika santainya.

Apakah kau familiar dengan material seperti tali rafia atau materi rotan? Yup, tali rafia biasa kita gunakan untuk mengikat kardus, sedangkan materi rotan biasa digunakan untuk membuat furniture rumah. Sekarang beberapa materi itu naik pangkat dan menjadi material untuk beberapa item fashion terkini. Tas Kelly yang super pribadi keluaran Hermes, menggunakan rotan selaku pengganti kulit. Rotan ini sendiri memberikan kesan fresh dan unik terhadap tas “serius” ini. Tali rafia sekejap naik pangkat dan terlihat pada panggung runway di New York selaku materi dari tas koleksi dari Tory Burch. Brian Atwood juga memilih rincian anyaman dari tali rafia warna warni untuk sepatu koleksi terbarunya, dan terakhir anyaman tikar yang umum kita gunakan ketika piknik di pantai dipakai oleh Tsumori Chisato selaku rincian pada tote bag koleksi Spring 2012.

Jadi kalau seluruh dunia sudah mulai mengagumi dan embracing our heritage, apakah kau bersedia mengenakan batik diluar hari Jumat yang diharuskan oleh kantor?



LihatTutupKomentar