Unik Batik Motif Struktur Kimia

Batik Indonesia senantiasa mengalami perkembangan seiring berkembangnya zaman yang kian terbaru. Oleh alasannya itu perjuangan pengembangan batik di Indonesia harus senantiasa digalakkan, baik oleh pemerintah maupun penduduk . Supaya penduduk tidak merasa jenuh dengan motif batik yang telah ada, maka perlu adanya pengembangan motif batik kekinian.

Motif batik kontemporer yang perlu dikembangkan yakni motif batik yang belum pernah ada di pasaran dan menawan bagi masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka muncul ilham kreatif dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, yakni Priyo Yulianto, Muhammad Hizbul Wathon dan Tri Novita Indriyati dengan membuat motif batik kimia di mana struktur senyawa organik kimia diaplikasikan menjadi motif batik.

Dengan demikian, koleksi desain-desain motif batik di Indonesia akan kian banyak, sehingga batik Indonesia tidak akan pernah punah. Ide membatikkan struktur senyawa kimia ini sukses menjangkau dana Dikti tahun 2010 dalam program kreatifitas mahasiswa tingkat universitas.

Hizbul Wathon menjelaskan, Jumat (16/4), bahwa motif struktur senyawa kimia dipilih sebab jarang ada yang mengaplikasikan batik dengan motif tersebut, selain itu struktur senyawa kimia sungguh banyak sehingga tidak bakal kekurangan pandangan baru pembuatan batik alasannya dalam ilmu kimia perubahan sebuah unsur kimia sederhana akan mengganti struktur susunan senyawanya.

Ditambahkan oleh Priyo Yulianto bahwa rumus struktur senyawa organik yang dapat diaplikasikan dalam pengerjaan motif batik itu berbagai jenisnya dan bahkan hampir semua struktur senyawa organik tersebut bisa dijadikan tema dari sebuah motif batik, tergantung dari kreativitas dalam mendesainnya.

Namun, semoga menghasilkan batik yang indah maka perlu dilaksanakan penyeleksian struktur senyawa organik yang sekiranya unik dan indah untuk diaplikasikan menjadi motif batik, seperti struktur senyawa benzena, naftalena, antrasena, dan isobenzofuran. Struktur kimia senyawa-senyawa organik tersebut baik dijadikan sebagai motif batik karena strukturnya unik dan memiliki pola-contoh yang belum pernah dijadikan motif batik.

Tetapi diingatkan, struktur seperti acuan di atas hanya merupakan teladan kecil dan merupakan acuan sederhana dari rumus struktur senyawa-senyawa organik. Masih banyak lagi senyawa-senyawa organik dengan struktur cincin yang lebih unik dan lebih rumit sehingga bila diaplikasikan menjadi tema dari motif-motif batik maka akan menambah sisi keindahan, keunikan, dan keeksotisan dari batik yang dihasilkan,” tambahnya.

Proses pembuatannya, seperti diungkapkan oleh Tri Novita, senyawa organik yang telah diseleksi kemudian disusun dan dikreasikan sehingga menciptakan suatu desain motif batik yang indah dan unik untuk digunakan sebagai motif. Batik yang bermotif rumus struktur senyawa organik tersebut didesain dengan mengkombinasikan antara rumus struktur senyawa organik dengan bentuk-bentuk benda lain contohnya mengkombinasikannya dengan motif bunga, garis, bundar, dan bentuk yang lain.

Motif-motif tersebut berfungsi selaku motif penunjang dari motif utama yaitu motif struktur senyawa organik. Pengkombinasian motif-motif itu dilakukan agar batik yang dihasilkan tidak terkesan monoton dan motif batik yang dihasilkan bisa lebih bervariasi,” tuturnya.

Ditambahkan, proses selanjutnya setelah dibentuk sebuah contoh pada kain kemudian membatik sesuai dengan pembuatan batik cap. Tetapi ada juga proses membatik dengan menggunakan batik tulis.

Sumber http://modelbajubatikk.blogspot.com/
LihatTutupKomentar